DESAIN GRAFIS
A. PENDAHULUAN
Banyak orang
mengira, untuk menjadi seorang desainer cukup hanya dengan
mempelajari software komputer. Dengan menguasai
berbagai software, seseorang dapat leluasa mengekspresikan ide-idenya.
Persoalan yang berkaitan dengan sejarah, konsep, dan proses desain dianggap
kurang penting. Ketidaktertarikan pada teori ini terlihat semakin meluas di
kalangan pelajar dan mahasiswa desain grafis. Saat memasuki ruang komputer,
mereka tidak sabar ingin segera menghidupkan computer dan mencoba berbagai
efek, sementara ide di otaknya masih kosong.
Keterampilan
mengoperasikan software desain grafis memang wajib Anda miliki.
Tetapi tanpa memahami seluk-beluk desain grafis, anda akan seperti bertempur
dalam sebuah wilayah asing-tidak tahu arah dan sasaran tembak. Tanpa mengenal
seluk-beluk desain komunikasi visual, mengakibatkan anda ragu-ragu dalam setiap
pengambilan keputusan. Karya desain anda-pun menjadi lemah karena tidak
dilandasi pengetahuan dan konsep desain. Sama halnya belajar bela diri, anda
akan sangat mudah dirobohkan lawan jika tidak menguasai jurus-jurus bertarung.
Pengetahuan desain dimaksudkan sebagai kuda-kuda agar anda tidak mudah
dibantai.
B. PENGERTIAN DESAIN GRAFIS
Desain diterjemahkan sebagai seni
terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah
kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata
kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut
hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana,
proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Grafika adalah segala cara
pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang
diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak.
Contohnya adalah foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram, tipografi,
angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali
dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi
visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan
seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena
merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis
diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya,
disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
C. PRINSIP DESAIN GRAFIS
Desain grafis
juga memiliki prinsip seperti halnya manusia, seseorang dikenal karena
prinsipnya, prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga
karya tersebut komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar
dan tidak mengalahkan unsur utama. Semuanya itu tergantung selera desainer
grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan.
Kesederhanaan
Hal ini sangat logis demi
kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam
penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan
tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang
ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer
grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid).
Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space)
dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau
kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan
seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan
formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh,
yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi
dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu
nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar
desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda
Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan
variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut
adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai
kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen
sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat
menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, meninggalkan sikap kaku,
dan posmodernis.
Untuk menciptakan keseimbangan:
Ø Ulangi bentuk tertentu secara
berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
Ø Pusat elemen pada halaman.
Ø Menempatkan beberapa visuals kecil
di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar gambar atau teks.Gunakan
satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.
Ø Keringanan teks potong-berat dengan
terang, berwarna-warni visual.
Ø Meninggalkan banyak spasi besar
sekitar blok teks atau foto gelap.
Ø Offset besar, gelap foto atau
ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil, masing-masing dikelilingi oleh
banyak spasi.
Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau
keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi,
garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan
yang dimaksud.
Untuk membuat persatuan:
Ø Gunakan hanya satu atau dua
typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk kontras seluruh publikasi,
presentasi, atau situs web.
Ø Konsisten dengan jenis font, ukuran,
dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dll di seluruh
publikasi, presentasi, atau situs web.
Ø Menggunakan palet warna yang sama di
seluruh.
Ø Mengulang warna, bentuk, atau
tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
Ø Pilih visual yang berbagi serupa
warna, tema, atau bentuk.
Ø Memperderetkan foto dan teks yang
sama dengan grid baris.
Penekanan
(aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca,
sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam
konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster
atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca
oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga
terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui
perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang,
bentuk atau motif.
Untuk membuat penekanan:
Ø Gunakan rangkaian merata spaced,
persegi di samping foto yang digariskan foto dengan bentuk yang tidak biasa.
Ø Letakkan bagian yang penting dari
teks pada sudut melengkung atau sekaligus menjaga semua jenis yang lainnya di
kolom lurus.
Ø Gunakan huruf tebal, hitam untuk
judul dan jenis subheads ringan teks dan banyak lainnya untuk semua teks.
Ø Tempat yang besar di sebelah gambar
kecil sedikit teks.
Ø Reverse (gunakan jenis putih) yang
utama dari sebuah kotak hitam atau berwarna.
Ø Gunakan warna yang tidak biasa atau
jenis font yang paling penting untuk informasi.
Ø Letakkan daftar yang ingin Anda
sorot di sidebar dalam kotak berbayang.
Irama
(repetisi)
Irama merupakan pengulangan
unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang
terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik
beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan
atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi
kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.
Untuk membuat rhythm:
Ø Ulangi sejumlah elemen berbentuk
mirip, bahkan dengan spasi putih di antara masing-masing, untuk
menciptakan sebuah ritme biasa.
Ø Ulangi rangkaian semakin besar
elemen yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme yang
progresif.
Ø Alternatif gelap, huruf tebal dan
ringan, tipis jenis.
Ø Alternatif gelap halaman (dengan
banyak jenis grafik atau gelap) dengan cahaya halaman (dengan jenis lebih
sedikit dan berwarna muda grafis).
Ø Mengulang bentuk yang sama di
berbagai bidang sebuah layout.
Ø Ulangi elemen yang sama pada posisi
yang sama pada setiap halaman yang dicetak penerbitan seperti newsletter.
Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata
rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah
karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi
adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden
Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam
karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret
bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1, 6:18, sering juga dipakai 8
: 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam
termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang
diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita
lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
D. UNSUR DESAIN GRAFIS
Agar desain
yang kita hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu
unsur dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan
sekaligus dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut
salah satu dari unsur tersebut harus diprioritaskan jadi ada
penekanan-penekanan dalam setiap unsur.
1.
Garis
(Line)
Sebuah garis adalah unsur desain
yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga
bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis
adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni
a komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis
putus-putus.
2.
Bentuk
(Shape)
Bentuk adalah segala hal yang
memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah
kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
3.
Tekstur
(Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan
(corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba.
Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu
permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat
canvas, dan lain sebagainya.
4.
Ruang
(Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu
bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk
memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk fisiknya
pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure)
dan latar belakang (background).
5.
Ukuran
(Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam
desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur
ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain
anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih
dahulu.
6.
Warna
(Color)
Warna merupakan unsur penting dalam
obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas,
menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual
secara jelas